Pendidikan memiliki peranan yang begitu penting dalam
kehidupan manusia dan merupakan hal yang mutlak untuk didapatkan oleh setiap orang.
Sebab pentingnya suatu pendidikan maka kemajuan suatu bangsa mencerminkan
kualitas pendidikannya. Kualitas pendidikan menjadi sorotan penting akhir-akhir
ini. Bagaimana tidak, banyak pelaku pendidikan yang berlomba-loba untuk
memberikan solusi dan saran untuk kemajuan pendidikan. Karena pada dasarnya dalam
pendidikan pasti terdapat masalah-masalah yang dihadapi, salah satunya pendidikan
matematika. Sebab Matematika merupakan salah
satu ilmu pendidikan yang utama karena matematika berperan dalam melengkap ilmu
lainnya.
Pendidikan Matematika
memiliki peranan penting dalam berbagai aspek kehidupan. Peran pendidikan matematika dewasa ini semakin
penting, karena banyak informasi yang disampaikan dalam bahasa matematika. Permasalahan pendidikan matematika yang terjadi saat
ini pasti terjadi, karena ada faktor-faktor yang mempengaruhinya dan sebenarnya
dapat bersumber darikomponen-komponen yang membentuk suatu sistem pembelajaran
tersebut. Soedjadi (2000) menggambarkan komponen tersebut meliputi masukan( input
/peserta didik), masukan instrumental (pendidik, kurikulum, materi ajar,sarana/prasarana,
metode/model/strategi pembelajaran), lingkungan(dukungan/keikutsertaan orang
tua atau masyarakat sekitar), dan keluaran ( output ).
Berangkat dari permasalahan itulah pada berkesempatan
diskusi pada materi perkuliah Metodologi Penelitian menyampaikan beberapa
permasalahn pendidikan yang dialami oleh pelaku pendidikan matematika yang mana
meliputi guru, siswa, kepala sekolah, dinas pendidikan, dan orang tua.
1.
Guru
ü Kurikulum yang diatur oleh pemerintah membuat
guru kaku dalam mengajar
ü Kepribadian/kompetensi guru yang kurang
memadai menyebabkan kurangnya kinerja guru
ü Permasalahan ekonomi yang mengharuskan guru
bekerja bukan karena panggilan nurani menyebabkan guru tidak mampu menyiapkan
diri untuk mengajar dengan baik
ü Kurang bervariasi dalam menyiapkan metode
pembelajaran
ü Kurangnya motivasi dalam diri guru
ü Kurangnya pelatihan yang diberikan kepada
guru
2.
Siswa
ü Ketertarika terhadap guru karena dari
berbagai aspek seperi, cara mengajar guru atau karakter guru itu sendiri
ü Pembelajaran yang monoton menyebabkan anak
kurang tertarik dengan pelajaran
ü Matematika dianggap sulit karena rumus-rumus
yang dianggap banyak
ü Siswa belum memahami materi prasyarat,
sehingga sulit untuk memahami materi berikutnya
ü Pemahaman buku yang kurang karena materi yang
terlalu abstrak
ü Penerapan waktu lima hari kerja membuat siswa
kurang konsentrasi
ü Kemampuan siswa yang variatif, yang kurang pintar
merasa minder yang disebabkan dari berbagai faktor seperti (orangtua,
lingkungan)
ü Fasilitas yang dimiliki siswa kurang sehingga
tidak menunjang kegiatan belajar siswa
ü Jadwal belajar khusus MIPA yang sesuai dengan
kondisi berpikir siswa
ü Perjuangan yang kurang sehingga menyebabkan
rasa malas dan kurang tertarik karena tidak sesuai dengan cita-cita anak
ü Kecemasan ketika ujian karena kurangnya
persiapan atau pemahaman terhadap materi
ü Kondisi tubuh menyebabkan kondisi fisik dan
kurangnya konsentrasi siswa dalam mengikuti pelajaran.
ü Kecanduan game, computer atau internet
sehingga pendidikan diabaikan
3.
Kepala
sekolah
ü Kepala sekolah kurang memonitori kegiatan
sekolah disebabkan karena jadwal yang padat
ü Pengetahuan IT yang kurang
ü Kurangnya pelatihan kepemimpinan bagi kepala
sekolah
ü Niat menjadi kepala sekolah karena ekonomi
dan status sosial, ini hanya berlaku jika dalam perekrutan kepala sekolah tidak
menggunakan prosedur yang ada
ü Pengelolaan dana sekolah kurang optimal
ü Manajemen kepemimpinan kurang memadai
ü Sosialisasi atau hubungan dengan guru-guru
kurang sehat
4.
Dinas
pendidikan
ü Evaluasi pelatihan yang diselenggarakan dinas
tidak merata
ü Pelatihan kurang efektif baik tempat maupun
waktu
ü Kurang monitoring, hanya melaksanakan tugas
ü Pemerataan dana pendidikan
ü Dana pemerintah tidak 100% diterima, daya
serap 100% tetapi tidak sesuai dengan alokasinya
ü Sistem Pelayanan administrasi
5.
Orang
tua
ü Biaya pendidikan
ü Fasilitas untuk anak kurang memadai
ü Wawasan orang tua yang minim menyebabkan anak
kurang mendapat pendidikan melalui orangtua
ü Tuntutan terhadap anak untuk mengikuti apa
yang mereka mau
ü Komunkasi yang tidak lancar karena kesibukan
orang tua
ü Tidak ada keteladanan yang ditunjukkan pada
anak
ü Pola pemilihan sekolah yang tidak tepat
menyebabkan anak kurang bersemangat
ü Orang tua kurang peka terhadap kebutuhan
siswa
Selain permasalahan yang telah disampaikan
diatas, tidak menutup kemungkinan ada beberapa faktor masalah lain lagi yang
kami bahas pada diskusi kali ini, diantaranya:
Ø Lingkungan
Ø Kurangnya sarana dan prasana
Ø Suasana akademis yang tidak memungkinkan
untuk belajar
Ø Suasana hijau yang kurang
Ø Matematika
Ø Soal yang diberikan tidak sesuai dengan
konteks kehidupan sehari-hari
Ø Pola pikir bahwa rumus matematika tidak untuk
dihafal tapi untuk dipahami
Ø Kurangnya pemahaman ilmu dasar matematika
Ø Materi yang diberikan tidak sesuai dengan
tingkat penalaran siswa
Ø Tingkat kesulitan soal
Ø Konsep belum diketahui manfaatnya
Ø Matematika simbolik
Sehingga apa
yang kami sampaikan tersebut menjadi informasi mengenai permasalahan pendidikan
dan titik awal untuk dikajian lebih lanjut sebagai jembatan memberikan
solusi pada diskusi selanjutnya.
Tulisan ini adalah hasil diskusi bersama
mahasiswa kelas PMat A PPs UNY 2015 pada mata kuliah Metodologi Penelitian yang
dibimbing oleh ibu Dr. Heri Retnowati.
Slots machines, casino games and bonuses | dmartinmd.com
BalasHapusCasino Slot 여수 출장안마 Machines: slots machines, 의왕 출장샵 casino 제주 출장샵 games and bonuses. Slot machines, casino games 문경 출장마사지 and bonuses. Casino Slot Machines: slots machines, casino games and bonuses. Casino Slot Machines: slots machines, casino games and 속초 출장샵 bonuses.