Dalam penilitian seorang peneliti perlu
merumuskan permasalahan dan dilanjutkan dengan merumuskan hipotesis penelitian sesuai
dengan tinjauan pustaka. Untuk menguji kebenaran hipotesis penelitian
diperlukan instrument penelitian yang tepat guna menggambarkan keadaan yang
sebenarnya.
Oleh karena itu dalam tulisan kali ini akan
dipaparkan hal-hal yang berkaitan dengan Hipotesis Penelitian dan Instrumen
Penelitian yang merupakan hasil refleksi perkuliahan Metodologi Penelitian.
HIPOTESIS PENELITIAN
A. Pengertian Hipotesis Penelitian
McGuigan (Sevilla, 1993) menyatakan bahwa
hipotesis adalah pernyataan yang dapat diuji mengenai hubungan potensial antara
dua atau lebih variabel. Maka dalam bentuk sederhana, hipotesis mengemukakan pernyataan tentang harapan
peneliti mengenai hubungan antar variabel-variabel dalam suatu persoalan
Menurut (Wagiran, 2014) hipotesis dibuat
karena dua alasan: (1) hipotesis yang mempunyai dasar kuat menunjukkan
bahwa peneliti telah mempunyai cukup
pengetahuan untuk melakukan penelitian di bidang itu, dan (2) hipotesis
memberikan arah pada pengumpulan dan penafsiran data; hipotesis dapat
menunjukkan kepada peneliti prosedur apa yang harus diikuti dan jenis data apa
yang harus dikumpulkan. Dengan demikian dapat dicegah terbuangnya waktu dengan
sia-sia
B. Ciri-Ciri Hipotesis
Menurut Sevilla (1996) dan Best (1982) cirri hipotesis
yang baik adalah
1.
Masuk
akal (reasonable explanation). Hipotesis yang baik mengemukakan penjelasan yang
masuk akal (reasonable explanation) dari kejadian-kejadian yang telah dan akan
terjadi.
Hubungan
antar variabel dapat terjadi melalui banyak cara: diantaranya hubungan sebab
akibat dan perbandingan.
2.
Hipotesis
harus dapat diuji. Oleh karenanya hipotesis dinyatakan dalam bentuk
operasional.
3.
Hipotesis
harus mengikuti penemuan studi terdahulu.
4.
Dinyatakan
dalam rumusan yang sederhana dan jelas.
5.
Konsisten
dengan teori atau fakta yang telah diketahui.
C. Macam-Macam Hipotesis
1.
Hipotesis
Penelitian
Hipotesis
penelitian mempunyai fungsi memberikan jawaban sementara terhadap rumusan
masalah atau research question. Hipotesis ini pada umumnya tidak diuji dengan
teknik statistic, namun merupakan jawaban sementara yang aakan menuntun
peneliti untuk bertidak dilapangan. Hipotesis penelitian dapat dibedakan
menjadi hipotesis induktif dan hipotesis deduktif
a.
Hipotesis
Induktif
Dalam
prosedur induktif, peneliti merumuskan hipotesis sebagai suatu
generalisasi dari hubungan-hubungan yang
diamati. Maksud peneliti melakukan pengamatan terhadap tingkah laku,
memperhatikn kecendrungan atau kemungkinan adanya hubungan-hubungan dan
kemudian merumuskan penjelasan sementara tentang tingkah laku yang diamati itu.
b.
Hipotesis
Deduktif
Berbeda
dengan hipotesis sebagai suatu generalisasi
dari hubungan yang diamati, ada hipotesis yang ditarik deduktif dari
teori. Hipotesis ini memiliki kelebihan dapat mengarah pada sistem pengetahuan
yang lebih umum, karena kerangka untuk menempatkannya secara berarti ke dalam
bangunan pengetahuan yang telah ada dalam teori itu sendiri. Peneliti dapat
memulai penyelididkan dengan memilih sah satu teori yang ada dalam bidang yang
menarik minatnya. Setelah teori dipilih, ia lalu menarik hipotesis dari teori
ini. Pendekatan yang paling banyak dipakai ialah menggunakan cara berpikir
deduktif untuk dapat sampai pada akibat-akibat logis dari teori yang
bersangkutan. Deduksi ini keudian dijadikan hipotesis dalam studi penelitian.
2.
Hipotesis
Statistik
Hipotesis statistik HANYA DIGUNAKAN jika kita mengambil
sampel dari populasi, diuji menggunakan STATISTIK INFERENSIAL, yang tujuannya
untuk menguji apakah sampel mewakili populasi atau tidak. Hipotesis statistik
TIDAK WAJIB dilakukan jika: [1] kita mengambil data dari populasi (sensus),
atau [2] kita tidak ingin melakukan generalisasi untuk membuktikan apakah
sampel mewakili populasi atau tidak.
Hipotesis statistik secara umum dapat dibedakan menjadi empat yaitu:
hipotesis nhil, hipotesis riset, hipotesis alternative dan hipotesis pengarah.
a.
Hipotesis
Nol/Nihil
Hipotesis nihil merupakan hipotesis yang menyatakn tidak ada
hubungan, tidak ada pengaruh atau tidak ada perbedaan antara variabel yang
diteliti.
b.
Hipotesis
Riset
Peranan
hipotesis riset adalah mengakomodasi substansi ide dari kajian teoritis jika
hipotesis pertama jika hipotesis pertama atau hipotesis nihil gagal, maka
hipotesis riset akan tidak ditolak.
c.
Hipotesis
Alternatif
Hipotesis
ini adalah harapan yang berdasarkan teori. Jika litelatur yang digunakan
menyatakan bahwa penemuan-penemuan teknik belajar tertentu adalah efektif, maka
kita harus membuat hipotesis yang sama atau harapan yang sama. Jika hasil
survey menyatakan bahwa teknik pengajaran tersebut tidak efektif, hipotesis
kita adalah hipotesis nol.
d.
Hipotesis
Penyearah
Dalam
hipotesis terarah peneliti sudah dengan berani dengan tegas menyatakan bahwa
variabel bebas memang berpengaruh terhadap variabel terikat. Dalam hipotesis
tidak terarah, peneliti merasakan adanya pengaruh, tetapi belum berani secara
tegas menyatakan pengaruh tersebut namun baru menyatakan ada pangaruh.
D. Fungsi dan Kegunaan Hipotesis
1.
Fungsi
Hipotesis
a.
Untuk menguji
teori
b.
Untuk mendorong
teori
c.
Untuk menerangkan
fenomena social
2.
Kegunaan
Hipotesis
a.
Hipotesis memberikan penjelasan sementara tentang
gejala-gejala serta memudahkan perluasan pengetahuan dalam suatu bidang.
b.
Hipotesis memberikan suatu
pernyataan hubungan yang langsung dapat diuji dalam penelitian
c.
Hipotesis memberikan arah kepada penelitian
d.
Hipotesis memberikan kerangka
untuk melaporkan kesimpulan penyelidikan.
Berdasarkan paparan diatas jika hipotesis
ingin mengungkap korelasi antar variabel-variabel, maka hipotesis menjadi
pengendali semua kegiatan peneliatian, termasuk penyiapan instrument.
INSTRUMEN PENELITIAN
Instrument merupakan
alat bantu yang digunakan oleh peneliti guna mengumpulkan data dengan cara
melakukan pengukuran.
Instrumen penelitian sangat erat kaitannya dengan teknik pengumpulan data. Setiap
teknik pengumpulan data akan memiliki bentuk instrumen yang berbeda pula. Maka
dibawah ini akan disebutkan bentuk instrument berdasarkan jenis-jenisnya.
1.
Tes
a. Pilihan
ganda
b. Menjodohkan
c. Isian
singkat
d. Benar
salah
e. Uraian
terstruktur (Higher order thinking skill)
f. Uraian
tak terstruktur
2.
Non tes
a.
Lembar observasi
b.
Pedoman wawancara
c.
Angket
Ø
Tertutup
Ø
Terbuka
d.
Daftar checklist
e. FGD
Contoh
Bentuk Istrumen Penelitian
a.
Bentuk
Tes
KISI-KISI SOAL STUDI PENDAHULUAN PENALARAN ADAPTIF
Satuan
Pendidikan : Semester : 2
Mata
Pelajaran : Matematika Alokasi
Waktu : 2 x 40 menit
Kelas : VIII Jumlah
Soal :
-
Materi
|
Indikator Variabel
|
Indikator Soal
|
No. Soal
|
Soal
|
Alternatif Penyelesaian
|
Bilangan Bulat
Semester I
|
Mampu menarik kesimpulan dari suatu
pernyataan.
|
Siswa mampu menarik kesimpulan dari
suatu pernyataan yang diberikan
|
4
|
Amin mendapat tugas dari guru
Matematikanya untuk melakukan ujicoba
dengan mengambil beberapa bilangan. Kemudian Amin mengambil bilangan 736.
Jumlah setiap angka (7 + 3 + 6) = 16. Kemudian Amin mengurangkan keduanya (736
– 16) = 720
Jumlah setiap angka dari 720 adalah
(7 + 2 + 0) = 9 dan 720 dapat dibagi dengan 9 sehingga diperoleh 720 : 9 = 80
a.
Buatlah kesimpulan untuk pola
matematika yang Amin lakukan.
b.
Apakah untuk bilangan 1756 dan
102, kesimpulan tersebut masih berlaku? Selidiki dan buktikan.
|
a.
Kesimpulannya adalah suatu bilangan jika dikurangi
dengan jumlah setiap angka penyusunnya dan menghasilkan bilangan baru yang
jika angka penyusunnya dijumlahkan akan menghasilkan bilangan kelipatan 9,
maka bilangan baru tersebut dapat dibagi dengan 9.
Bukti kebenaran :
43 – (4 + 3) = 43 – 7 = 36
3 + 6 = 9 dan 36 : 9 = 4
b.
Bilangan 1756 – 19 = 1737
Jumlah angka penyusunnya = 1 + 7 + 3 + 7 = 18
18 dapat dibagi 9, berarti 1756 dapat dibagi 9.
Bilangan 102 – 3 = 99
Jumlah angka penyusunnya = 9 + 9 = 18
18 dapat dibagi 9, berarti 102 dapat dibagi 9.
Jadi, untuk bilangan 1756 dan 102, kesimpulan tersebut
masih berlaku.
|
b.
Bentuk
Non Tes
KISI-KISI INTRUMEN MOTIVASI
Satuan Pendidikan : Semester :
2
Mata Pelajaran : Matematika Alokasi
Waktu : -
Indikator Variabel
|
Pernyataan
|
Jenis Pernyataan
|
No.
Butir Soal |
1.
Keinginan
mendalami materi
|
Saya
sangat senang pada pembelajaran ini sehingga saya ingin mengetahui lebih
lanjut pokok bahasan ini.
|
Positif
|
1
|
Pada awal pembelajaran ini, ada sesuatu yang menarik
bagi saya.
|
Positif
|
5
|
|
Isi pembelajaran ini sesuai dengan minat saya
|
9
|
||
Halaman-halaman
pembelajaran ini kering dan tidak menarik.
|
Negatif
|
13
|
|
Setelah
membaca informasi pendahuluan, saya kesulitan mengetahui apa yang harus saya pelajari dari
pembelajaran ini.
|
Negatif
|
17
|
Tulisan
ini adalah hasil pengembangan diskusi Hipotesis dan Instrumen Penelitian
bersama mahasiswa kelas PMat A PPs UNY 2015 pada mata kuliah Metodologi
Penelitian yang dibimbing oleh ibu Dr. Heri Retnowati.
Apa yang akan diukur kenapa memilih keeinginan mendalami materi?
BalasHapus