MIXED
METHOD
(METODE
CAMPURAN)
PROSEDER-PROSEDUR
PENGUMPULAN DATA
Meskipun model
visual dan pembahasan mengenai strategi penelitian sudah memberikan deskripsi yang cukup jelas mengenai
prosedur-prosedur pengumpulan
data yang digunakan, peneliti
tetap harus menjelaskan – dalam proposalnya- jenis-jesi data yang akan dikumpulkan. Penting pula bagi peneliti untuk
mengidentifikasi strategi-strategi
sampling dan pendekatan-pendekatan
dalam memvalidasi data.
·
Identifikasi dan tentukanlah jenis data –baik kulitatif maupun kuantitatif- yang akan dikumpulkan selama penelitian. Amati kembali table
1.3 yang menunjukkan dua jenis data tersebut (kuantitatif dan kualitatif).
Data dibedakan dalam konteks respons
terbuka versus respon tertutup. Bebrapa jenis data, seperti wawancara dan observasi,
bisa menjadi data kuantitatif atau kualitatif, tergantung pada seberapa terbuka
(kualitatif) opsi-opsi respons yang muncul dalam hasil wawancara
atau ceklis obserpasi tersebut. Mesipun mengubah informasi menjadi angka-angka merupakan pendektan yang sering diterapkan dalam penelitian kuantitatif, hal ini bukan tidak
mungkin juga diterapakan dalam penelitian kulitatif (mengubah angka-angka menjadi deskripsi-deskripsi yang detail).
·
Ketahuilah bahwa data kuantitatif sering kali dipilih dengan random sampling agar masing-masing
individu memiliki yang sama untuk diseleksi
sebagai sampel, dan sampel ini
dapat digeneraisasi pada populasi yang lebih luas. Meski
demkian, sampling juga ditetapan
dalam pengumpulan data penelitian kulitatif untuk memilih individu-individu
yang benar-benar telah mengalami/ merasakan fenomena utama. Prosedur-prosedur sampling ini perlu dijelaskan dalam proposal, khususnya di bagian pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif. Selain itu, teddlie dan
yu (2007) telah mengembangkan tipologi lima sampling metode campran. Tipologi ini dibuat
dengan cara menghubungkan prosedur-prosedur sampling dengan
srategi-strategi metode campuran yang sudah saya bahas sebelumnya:
1. Strategi-strategi dasar; di dalamnya sampling kuantitatif dan sampling kualitatif dikombinasikan (seperti, stratified purposeful sampling dan
purposive random sampling).
2. Sampling
sekuensial; didalamnya
sampling tahap pertama melengkapi sampling tahap kedua.
3. Sampling
konkuren; di dalamnya probabiltas kuantitatif dan sampling kulitatif dikombinasikan menjadi prosedur-prosedur sampling indevenden atau ditetapkan secara bersamaan ( seperti, instrument survey dengan
respons tertutup dan respons terbuka).
4. Sampling
multilevel; di dalamnya sampling ditetapkan
pada dua atau lebih unit analisis.
5. Sampling
yang menerapkan bentuk kombinasi apa pun dengan strategistrategi metode campuran sebelumnya.
·
Sertakan prosedur-prosedur rinci dalam model visual anda. Misalnya, dalam strategi eksplanatoris sekuensial, prosedur-prosedur umum harus terletak
di bagian atas halaman, sedangkan prosedur-prosedur yang lebih spesifik ditulis di bawahnya, sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar 10.2a. lalu, bahaslah kemabali secara rinci model visual anda. Misalnya, pembahasan ini dapat meliputi pendeskripsian lebih jauh tentang pengumpulan
data survey yang diikuti oleh
analisis data yang deskriptif
dan inferensial pada tahap pertama,
kemudian obsevasi kualitatif, coding, dan analisis tematik dalam penelitian etnografi pada tahap kedua.
ANALISIS
DATA DAN PROSEDUR-PROSEDUR VALIDASI
Selain prosedur-prosedur pengumpulan
data, penelitian juga perlu
menjelaskan prosedur-prosedur
analisis data dalam proposalnya. Analisis data dalam penelitian metode campuran sangat berkaitan dengan jeis strategi
yang dipilih.analisis bisa dilakukan berdasarkan pendekatan kuantiataif (analisis angka-angka secara deskriptif dan inferesial) dan kualitatif (deskripsi dan analisis teks
atau gambar secara tematik), atau antar dua
pendekatan ini. Misalnya, ada beberapa
analisis data metode campuran yang menerapkan pendekatan-pendekatan berikut ini (lihat caracelli
& greene, 1993; creswell
& plano clark, 2007; tashakkori & teddlie, 1998):
·
Transformasi
data. Dalam strategi-strategi
konkuren, peneliti bisa saja menghitung
berapa kali kode-kode dan tema-tema tersebut muncul dalam data teks (atau dengan menhitung
garis-garis dan kalimat-kalimat yang membicarakan
kode dan tema itu). Penghitungan
data kualitatif inilah yang
memungkinkan peneliti untuk membandingkan hasil-hasil kuantitatif dengan data kualitatif. Sebaliknya, peneliti juga dapat mengualifikasi (qualify)
data kuantitatif. Misalnya,
dalam analisis faktor berdasarkan skala dengan menggunakan
instrumen tertentu, peneliti dapat membuat faktor-faktor atau tema-tema kuantitatif yang kemudian diperbandingkan dengan tema-tema dan database kualitatif.
·
Mengeksplorasi
outlier-outlier. Dalam strategi-strategi
sekuensial, analisis data kuantitatif pada tahap pertama dapat
menghasilkan kasus-kasus ekstrem dan outlier. Setelah analisis ini, peneliti dapat
menindaklanjuti dengan wawancara kualitatif tentang kasus-kasus outlier tersebut untuk memperoleh pengetahuan tentang mengapa kasus-kasus ini berbeda/menyimpang dari sampel kuantitatif.
·
Membuat instrumen. Dengan menerapkan salah satu strategi sekuensial
sebelumnya, kumpulkan tema-tema atau statemen-statemen tertentu dan partisipan pada tahap pertama
kualitatif. Pada tahap selanjutnya, gunakanlah statemen-statemen ini Sebagai item-item spesifik dan tema-temanya
sebagai skala-skala untuk membuat instrumen
survei kuantitatif. Pada tahap ketiga,
cobalah ménvalidasi instrumen tersebut dengan sampel yang representatif dan populasi.
·
Menguji
level-level ganda. Dengan menerapkan strategi embedded konkuren, lakukan survei (misalnya, pada kelompok-kelompok) untuk mengumpulkan hasil-hasil kuantitatif tentang sampel. Pada waktu yang bersamaan, lakukan wawancara kualitatif (seperti, pada inclividu-individu)
untuk mengeksplorasi suatu fenomena berdasarkan pandangan individu-individu dalam kelompok-kelompok tersebut.
·
Membuat matriks/tabel. Dengan menerapkan salah satu strategi
konkuren yang sudah dijelaskan sebelumnya, kombinasikanlah informasi-informasi
yang diperoleh dan pengumpulan data kuantitatif dan kualitatif ke dalam sebuah
matriks/tabel. Poros horizontal dalam matriks/tabel ini
dapat berupa variabel kategorial kuantitatif (seperti, jenis-jenis provider perawat, dokter, dan asisten
medis), sedangkan poros vertikalnya dapat berupa data kualitatif (seperti, lima tema tentang relasi
caring antara provider dan pasien-pasiennya). Informasi dalam setiap cell (kotak-kotak dalam matriks/tabel) dapat berupa kuota-kuota
dan data kualitatif, hitungan jumlah kode dan kualitatif,
atau kombinasi-kombinasi
lain. Dengan cara seperti ini, matriks/tabel tersebut akan menampilkan analisis data kualitatif dan kuantitatif terkombinasi. Untuk membuat matriks/tabel ini, gunakanlah
program-program software kualitatif.
* Disadur dari buku John. W. Creswell, Educational
Research